Berita Terkini
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 36 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan Lomba Rias Wajah dengan Mata Tertutup. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Ahad, 17 Agustus 2025, bertempat di Balai Desa Podosari.
Lomba rias wajah dengan mata tertutup merupakan salah satu bentuk kreativitas yang bertujuan memberikan hiburan sekaligus mempererat kebersamaan warga. Para peserta ditugaskan untuk merias wajah pasangan mereka dengan mata tertutup kain. Hal tersebut menghasilkan karya riasan yang unik, mengundang tawa, dan menciptakan suasana penuh keakraban. Meskipun hasil riasan tidak selalu rapi atau sempurna, justru di situlah letak nilai hiburan yang membuat acara semakin menarik.
Masyarakat Desa Podosari menyambut kegiatan ini dengan antusias. Tidak hanya peserta yang bersemangat mengikuti lomba, tetapi para penonton pun turut larut dalam kegembiraan. Sorak sorai, canda tawa, dan tepuk tangan meriah terdengar sepanjang acara. Momen tersebut menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan kekompakan warga dapat diwujudkan melalui kegiatan sederhana yang penuh makna.
Ananda Putri Nur Aulia Tim KKN Posko 36 menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud partisipasi mahasiswa dalam memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penggerak akademik, tetapi juga sebagai agen sosial yang dapat membaur dengan masyarakat serta memberikan manfaat nyata. Dengan adanya kegiatan seperti lomba rias wajah, mahasiswa berusaha menghadirkan suasana ceria sekaligus menanamkan semangat persatuan di tengah warga desa.
Sebagai salah satu peserta, Ibu Wikaningtyas Wulandari, warga RT 07/RW 01, turut memberikan kesan positif atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurut beliau, acara berlangsung meriah, penuh kegembiraan, serta menghadirkan rasa kebersamaan yang kental. Ia menyampaikan rasa bahagianya dapat ikut berpartisipasi dalam lomba, karena selain memberi hiburan, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarwarga. “Saya senang bisa mengikuti lomba ini. Rasanya menyenangkan berkumpul bersama warga satu desa dalam suasana kemerdekaan,” tuturnya.
Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini juga memiliki nilai edukatif. Melalui lomba rias wajah dengan mata tertutup, masyarakat belajar tentang pentingnya kerjasama, saling percaya, serta kekompakan antara pasangan. Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa perjuangan dalam meraih kemerdekaan pun tidak lepas dari persatuan dan kebersamaan seluruh elemen bangsa.
Harapannya, tradisi kreatif seperti lomba rias wajah dengan mata tertutup dapat dilestarikan pada peringatan Hari Kemerdekaan di tahun-tahun mendatang. Keberlanjutan kegiatan semacam ini akan memberikan dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat, sebab selain mempererat hubungan antarindividu, juga dapat memperkokoh persatuan bangsa. Dengan demikian, semangat nasionalisme, rasa cinta tanah air, dan jiwa gotong royong akan tetap terjaga di tengah dinamika kehidupan masyarakat modern, sehingga kemerdekaan yang dinikmati saat ini benar-benar bermakna dan berdaya guna bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dipost : 20 Agustus 2025 | Dilihat : 18
Share :