Berita Terkini
Podosari, 25 Juli 2025, Suasana sore di Desa Podosari, Kecamatan Cepiring, berubah menjadi penuh semarak dan gelak tawa. Lapangan desa yang biasanya tenang mendadak ramai oleh sorakan warga yang antusias menyaksikan sebuah pertandingan tak biasa: para bapak-bapak bermain bola voli dengan mengenakan daster.
Pakaian rumahan yang identik dengan kaum ibu ini justru menjadi kostum utama dalam lomba voli antar-RT yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Keunikan lomba ini sukses mengundang perhatian dan tawa dari penonton, menjadikannya salah satu acara paling dinanti dalam rangkaian perayaan agustusan di desa.
Lomba voli daster ini merupakan salah satu agenda dalam rangkaian perlombaan agustusan yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Kridoutomo. Kegiatan berlangsung sejak 20 Juli hingga 3 Agustus 2025, dan diikuti oleh 13 RT dari 2 RW yang ada di Desa Podosari. Persiapan dilakukan secara gotong royong, menandai semangat kebersamaan yang begitu kuat di kalangan pemuda desa.
Menurut Ketua Panitia, Agus Dwi Prasetyo, lomba ini dirancang bukan semata-mata untuk kompetisi, melainkan sebagai bentuk hiburan dan ajang kebersamaan bagi seluruh lapisan masyarakat. "Kami ingin menciptakan suasana yang menyenangkan dan bisa dinikmati semua kalangan. Maka kami hadirkan lomba yang lucu, unik, tapi tetap kompetitif," jelasnya.
Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang turut menambah semarak kegiatan. Meski tidak terlibat secara teknis, para mahasiswa aktif memberi dukungan sebagai suporter, mendokumentasikan kegiatan, dan membaur bersama warga desa.
“Kami merasa senang bisa menjadi bagian dari suasana yang akrab dan hangat ini. Warga sangat ramah, dan energinya luar biasa,” ujar Dinata, salah satu mahasiswa KKN yang ikut menyaksikan jalannya lomba.
Setiap sore, dua tim dari RT yang berbeda dijadwalkan bertanding. Yang membuat suasana semakin heboh adalah penampilan para bapak-bapak yang mengenakan daster dengan berbagai motif unik: bunga-bunga, polkadot, hingga batik. Beberapa bahkan tampil total dengan ikat kepala dan gaya jenaka. Tawa penonton pun tak terbendung, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan.
Kegiatan ini juga menjadi ajang berkumpulnya seluruh elemen masyarakat: dari anak-anak, remaja, ibu-ibu, hingga para lansia. Setiap pertandingan menjadi momentum yang mempererat hubungan sosial di antara warga desa.
“Setiap sore kami berkumpul, menonton bersama, tertawa bersama. Rasanya jadi makin dekat satu sama lain,” ungkap bu siti salah satu warga Desa Podosari dengan senyum ceria. Selain lomba voli daster, panitia juga menggelar berbagai lomba lain seperti tenis meja, dan aneka perlombaan yang mengangkat semangat gotong royong dan kebersamaan.
Karang Taruna Krido Utomo membuktikan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan melalui upacara formal, tetapi juga melalui kreativitas warga dalam menciptakan momen kebersamaan yang berkesan. “Yang terpenting bukan soal menang atau kalah, tapi bagaimana kebersamaan dan kenangan indah itu tercipta,” pungkas Agus.
Bagi siapa pun yang melintasi Desa Podosari hingga tanggal 3 Agustus 2025, kiranya bisa menyempatkan diri singgah sejenak di lapangan desa. Pengunjung akan disambut dengan suasana yang khas dan penuh semangat kebersamaan dengan para peserta lomba yang mengenakan daster, pertandingan bola voli yang berlangsung meriah, gelak tawa warga yang menggema, serta suasana senja yang menambah kesan hangat. Perpaduan ini mencerminkan bentuk perayaan kemerdekaan yang sederhana, namun sarat makna kekeluargaan dan kebangsaan.
Dipost : 29 Juli 2025 | Dilihat : 54
Share :